Pada hari sabtu 7 April 2012 lalu. akku sama temen-temen akku
melakukan kunjungan ke kalteng Pos, Kalteng Pos adalah sebuah perusahaan
pencetak koran terkemuka di kota Palangkaraya. sesampainya di gedung
biru (sebutan untuk kantor pencetakan koran Kalteng Pos) kami masuk ke
sebuah ruangan. disana kami di beri banyak penjelasan tentang sejarah
berdirinya kalteng Pos. okey untuk yang pertama akku bkal kasih tau
kalian semua para pembaca blog akku gimana sejarah kalteng pos itu di
pandu oleh Kaka Ismail.
Sejarah panjang Kalteng pos Palangkaraya
tahun 1993 kalteng pos mulai diterbitkan setelah enam bulan berjalan ternyata kendala mulai menghadang, pemda melarang penerbitan koran Kalteng Pos untuk mengedarkan koran dengan nama Kalteng Pos, alasannya karena mereka tidak izin pengedaran (SIUP) akhirnya dengan pelan pelan pihak Kalteng Pos menjalani har-hari penerbitan dengan nama penerbit Pelita Pembangunan.
Kalteng Pos dilanda kesedihan, kejadian yang paling membuat Kalteng pos dan warga Kalimantan Tengah bersedih adalah saat 25 Juli 2009 adalah malam kelam dan memilukan. Tepat pada malam Minggu, Gedung Kalteng Pos secara seketika dilahap si jago merah, selama dua jam api berkobar tanpa ampun, semua data dan alat-alat percetakan sudah hangus, para karyawan hanya bisa menyelamatkan satu buah komputer. Kalteng Pos tidak mau bersedih terus, kru Kalteng pos langsung bergegas menuju Radar Sampit untuk meminjam alat percetakan, agar membuktikan bahwa Kalteng Pos itu adalah koran yang sudah mantap. Radar Sampit merupakan sahabat Kalteng Pos, selain itu Palangka Ekspress juga, karena tiga koran itu cabang dari Jawa Pos. Kru Kalteng Pos tetap berusaha membuat Korannya tetap seperti hari biasa,
saat selesai dicetak, koran Kalteng Pos beredar pada pukul 12.00 WIB, walaupun terlambat, edisi Minggu, 26 Juli 2009 merupakan koran yang luar biasa bagi pembacanya.
tahun 1993 kalteng pos mulai diterbitkan setelah enam bulan berjalan ternyata kendala mulai menghadang, pemda melarang penerbitan koran Kalteng Pos untuk mengedarkan koran dengan nama Kalteng Pos, alasannya karena mereka tidak izin pengedaran (SIUP) akhirnya dengan pelan pelan pihak Kalteng Pos menjalani har-hari penerbitan dengan nama penerbit Pelita Pembangunan.
setelah bertahun tahun berjalan dengan nama Pelita Pembangunan
akhirnya pada tahun 1998 nama Pelita Pembangunan resmi berubah menjadi
Kalteng Pos.
Disinilah
bermula, Kalteng Pos semakin menunjukan rating terbaik sebagai koran
terlaris di Kalimantan Tengah dan mampu bersaing dengan koran di wilayah
Indonesia, dan diharuskan menembus angka 6000 ekslempar, untuk 1000
ekslempar saja, sangat susah, tetapi terus saja, Kalteng Pos
menembusnya.
Kalteng Pos dilanda kesedihan, kejadian yang paling membuat Kalteng pos dan warga Kalimantan Tengah bersedih adalah saat 25 Juli 2009 adalah malam kelam dan memilukan. Tepat pada malam Minggu, Gedung Kalteng Pos secara seketika dilahap si jago merah, selama dua jam api berkobar tanpa ampun, semua data dan alat-alat percetakan sudah hangus, para karyawan hanya bisa menyelamatkan satu buah komputer. Kalteng Pos tidak mau bersedih terus, kru Kalteng pos langsung bergegas menuju Radar Sampit untuk meminjam alat percetakan, agar membuktikan bahwa Kalteng Pos itu adalah koran yang sudah mantap. Radar Sampit merupakan sahabat Kalteng Pos, selain itu Palangka Ekspress juga, karena tiga koran itu cabang dari Jawa Pos. Kru Kalteng Pos tetap berusaha membuat Korannya tetap seperti hari biasa,
saat selesai dicetak, koran Kalteng Pos beredar pada pukul 12.00 WIB, walaupun terlambat, edisi Minggu, 26 Juli 2009 merupakan koran yang luar biasa bagi pembacanya.
Tidak
ingin vakum, koran Kalteng Pos sementara waktu menyewa Ruko di Jalan
Antang. Dengan dana yang dirasa cukup, Kalteng Pos membuat Gedung baru
yang megah. Bapak Darul Iskan lalu memberikan jabatannya pada Bapak H.
Zaenal Mutaqqin menjadi direktur utama, yang juga diurut oleh Kaltim
Pos, Radar Banjarmasin, Radar Sampit, dan Radar Sulteng. Beberapa tahun
setelah kejadian itu, Kalteng pos merasa tidak enak dengan Pemda Kalteng
bila memberitakan suatu kejadian di sana. Jadi, saham yang ditanam
Pemda Kalteng dicabut.
Kalteng
Pos merupakan koran yang bagus untuk dibaca segala usia. Selamat untuk
Kalteng Pos yang selalu memberikan hal yang baru dengan koran yang
fleksibel dan kompleks.
Menemui si Pencetak koran yang Besar dan Sangat Hebat
Setelah Mendapat penjelasan tentang sejarah kalteng pos kami diajak untuk mengelilingi Kantor Kalteng pos. Pertama tama Kami memasuki ruang redaksi dimana semua berita dibuat. disitu kami diajarakan cera pembuaan berita, dan cara kerja komputer-komputer disitu dan perbedaan nya dengan kompoter atau laptop yang biasa kita miliki atau kita lihat dirumah dan disekolah.
Setelah selesai kami diajak melihat si besar nan hebat yang sedari tadi sudah kami nanti-nantikan. dan ternyata waw tak salah lagi mesin itu memang benar-benar besar. disitu kami dijelaskan bahwa ternyata dalam satu hari mereka mencetak koran hingga empat kali yang apabila di total keseluruhan korannya bisa mencapai lima belasribu eksemplar tapi itu belum termasuk koran yang apal (belum sempurna) biasanya koran apal disebabkan karena warna yang akan dicetak dalam gambar yang ada pada koran belum beremu atau bercampur sempurna, dan kalau teman-teman tau koran yang apal itu bisa mencapai seribu eksemplar lho. tapi itu tidak menyebabkan kerugian kok.
selain itu disana kami juga melihat puluhan gulungan kertas buram yang besar yang buasa digunakan untuk membuat koran.Setelah selesai kami diajak melihat si besar nan hebat yang sedari tadi sudah kami nanti-nantikan. dan ternyata waw tak salah lagi mesin itu memang benar-benar besar. disitu kami dijelaskan bahwa ternyata dalam satu hari mereka mencetak koran hingga empat kali yang apabila di total keseluruhan korannya bisa mencapai lima belasribu eksemplar tapi itu belum termasuk koran yang apal (belum sempurna) biasanya koran apal disebabkan karena warna yang akan dicetak dalam gambar yang ada pada koran belum beremu atau bercampur sempurna, dan kalau teman-teman tau koran yang apal itu bisa mencapai seribu eksemplar lho. tapi itu tidak menyebabkan kerugian kok.
setelah perjalanan ini selesai kami kembali ke MTsN 2 Palangkaraya untuk melanjutkan kegiatan ini hingga selesai pada waktunya.